Translate

Minggu, 30 Juni 2013

METODE PEMBELAJARAN DRILL

A.    DEFINISI UMUM METODE DRILL
Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.

B.    DEFINISI PARA AHLI
Menurut (Syaiful Sagala, 2009:21) “Metode drill adalah metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan”
(Abdul Rahman Shaleh, 2006: 203).” Ciri khas dari metode ini (metode drill) adalah kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan”
Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah “satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen”
Dalam hal ini Sugiyanto (1996: 72) menyatakan, “ dalam metode drill siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan melakukan secara berulang-ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomasisi gerakan. Oleh karena itu dalam pendekatan tradisional perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
Roestiyah N K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125. Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Pasaribu, U dan B. Simanjuntak Didaktik dan Metodik, (Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 25 Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah di berikan.
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2006), hlm. 133. Suatu rencana menyeluruh tentang penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan dengan cara latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.

C.    IMPLEMENTASI METODE DRILL
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Drill wajar digunakan untuk :
  • Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat ( musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya )
  • Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya
Hal - hal yang perlu diperhatikan :
  • Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan
  • Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan
  • Lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa
  • Selingilah latihan agar tidak membosankan
  • Perhatikan kesalahan - kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula

D.    PRINSIP DAN PETUNJUK MENGGUNAKAN METODE DRILL
Berikut ini prinsip dan petunjuk menggunakan metode drill yang harus diaplikasikan agar memperoleh hassil yang optimal :
ü  Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostic
ü  Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
ü  Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
ü  Respon yang benar harus diperkuat.Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan  arti dan control
ü  Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan.
ü  Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
ü  Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
ü  Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
ü  Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.


E.    SYARAT-SYARAT DALAM METODE DRILL
Syarat – syarat yang perlu diperhatikan dalam metode drill agar menuai hasil yang maksimal  :
ü  Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
ü  Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan
ü  Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
ü  Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
ü  Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
ü  Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
ü  Latihan diberikan secara sistematis.
ü  Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
ü  Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya

F.    MACAM-MACAM REALISASI METODE DRILL
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
a.      Teknik Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
b.     Teknik Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
c.      Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d.     Teknik Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi)
e.      Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

G.    TUJUAN PENGGUNAAN METODE DRILL
Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
v Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
v Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
v Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.

H.   KEUNTUNGAN ATAU KEBAIKAN METODE DRILL
a.      Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b.     Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.
c.      Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.


I.      KELEMAHAN METODE DRILL
a.      Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.
b.     Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.
c.      Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.
d.     Latihan yangs selalu diberikan di bawah  bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.
e.      Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.

J.     USAHA UNTUK MENGURANGI KELEMAHAN METODE DRILL
Dalam setiap teoripassti ada sebuah implikassi yang muncul ketika diimplementsikan dalam dunia nyata, berikut ini petunjuk guna mengurangi kelemahan – kelemahan dalam metode drill :
a.      Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.
b.     Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
c.      Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
d.     Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.

1 komentar:

  1. Hallo, bisa beritahu judul buku yang digunakan saat mengutip mengenai metode drill ? terima kasih

    BalasHapus