METODE PEMBELAJARAN DRILL
A. DEFINISI UMUM METODE DRILL
Dari
definisi metode mengajar, maka metode
drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi
dari apa yang dipelajari.
Dalam
buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi
atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang
khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari
suatu hal yang sama.
B. DEFINISI PARA AHLI
Menurut
(Syaiful Sagala, 2009:21) “Metode drill adalah metode latihan, atau
metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan”
(Abdul
Rahman Shaleh, 2006: 203).” Ciri khas dari metode ini (metode drill) adalah
kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan
respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian
terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan)
yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan”
Dalam
buku Nana Sudjana, metode drill adalah “satu kegiatan melakukan hal yang
sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat
suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat
permanen”
Dalam
hal ini Sugiyanto (1996: 72) menyatakan, “ dalam metode drill siswa melakukan
gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan melakukan secara
berulang-ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomasisi
gerakan. Oleh karena itu dalam pendekatan tradisional perlu disusun tata urutan
pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil
belajar yang optimal.
Roestiyah
N K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125. Suatu teknik yang dapat
diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Pasaribu,
U dan B. Simanjuntak Didaktik dan Metodik, (Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 25 Suatu
metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap
bahan pelajaran yang sudah di berikan.
Abdul
Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru, (Bandung:
PT. Rosda Karya, 2006), hlm. 133. Suatu rencana menyeluruh tentang
penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan
dengan cara latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan
dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.
C. IMPLEMENTASI METODE DRILL
Drill
merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa
yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan
tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi
belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi
belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah,
maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada
keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada
yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak
diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului
dengan pengertian dasar.
Drill
wajar digunakan untuk :
- Kecakapan motoris,
misalnya : menggunakan alat-alat ( musik, olahraga, menari, pertukangan
dan sebagainya )
- Kecakapan mental,
misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya
- Tujuan harus
dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat
mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan
- Tentukan dengan
jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus
dikerjakan
- Lama latihan harus
disesuaikan dengan kemampuan siswa
- Selingilah latihan
agar tidak membosankan
- Perhatikan
kesalahan - kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara
kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula
D. PRINSIP
DAN PETUNJUK MENGGUNAKAN METODE DRILL
Berikut
ini prinsip dan petunjuk menggunakan metode drill yang harus diaplikasikan agar
memperoleh hassil yang optimal :
ü Siswa
harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.Latihan
untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostic
ü Pada
taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
ü Dalam
percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
ü Respon
yang benar harus diperkuat.Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan control
ü Masa
latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan.
ü Pada
waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
ü Di
dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya
kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
ü Latihan
harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
ü Sebelum
melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.Ia
perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.Ia
perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi
belajar.
E. SYARAT-SYARAT
DALAM METODE DRILL
Syarat
– syarat yang perlu diperhatikan dalam metode drill agar menuai hasil yang
maksimal :
ü Masa
latihan harus menarik dan menyenangkan.
ü Agar
hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan
ü Tiap-tiap
langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
ü Hasil
latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
ü Latihan
–latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
ü Latihan
diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa
maupun jasmani.Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga
murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
ü Latihan
diberikan secara sistematis.
ü Latihan
lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan
koreksi.
ü Latihan-latihan
harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya
F. MACAM-MACAM
REALISASI METODE
DRILL
Bentuk-
bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu
sebagai berikut :
a. Teknik
Inquiry (kerja kelompok)
Teknik
ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan
memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Teknik
Discovery (penemuan)
Dilakukan
dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapat, diskusi.
c. Teknik
Micro Teaching
Digunakan
untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi
pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau
pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik
Modul Belajar
Digunakan
dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan
(kompetensi)
e. Teknik
Belajar Mandiri
Dilakukan
dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas.
G. TUJUAN
PENGGUNAAN METODE DRILL
Metode
Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
v Memiliki
kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat.
v Mengembangkan
kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
v Memiliki
kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
H. KEUNTUNGAN
ATAU KEBAIKAN METODE DRILL
a. Bahan
pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh
tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan
dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b. Anak
didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena
dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti
dan mendorong daya ingatnya.
c. Adanya
pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru,
memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini
dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui
prestasinya.
I. KELEMAHAN
METODE DRILL
a. Latihan
Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali
menimbulkan kebosanan.
b. Tekanan
yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak
akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok
belajar/latihan.
c. Latihan
yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik
terhadap pelajaran maupun terhadap guru.
d. Latihan
yangs selalu diberikan di bawah
bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun
kreatifitas siswa.
e. Karena
tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan
merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan
tidak berdaya.
J. USAHA UNTUK MENGURANGI
KELEMAHAN METODE DRILL
Dalam setiap teoripassti ada sebuah implikassi yang
muncul ketika diimplementsikan dalam dunia nyata, berikut ini petunjuk guna
mengurangi kelemahan – kelemahan dalam metode drill :
a. Janganlah
seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang
tepat.
b. Jika
terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru
segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
c. Berikanlah
segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun
yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari
latihannya.
d. Usahakan
murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon istilah-istilah
baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan
hendaknya dimengerti oleh murid.
Hallo, bisa beritahu judul buku yang digunakan saat mengutip mengenai metode drill ? terima kasih
BalasHapus