CUTTING FLUID
A. Pendahuluan
Pada proses-proses pengerjaan logam,
khususnya pekerjaan pemotongan akan terjadi panas yang tinggi sebagai akibat adanya
gesekan antara cutting cool dan benda
kerja yang dipotong. Jika temperatur kerja dan tekanan cutting tool pada benda kerja tidak diatur, maka permukaan keduanya
cenderung akan menyatu. Untuk mengatur temperatur kerja dan tekanan cutting tool pada benda kerja, maka
perlu digunakan media pendingin.
B.
Fungsi Cutting Fluid
Dalam proses pemotongan logam, media
pendingin memiliki fungsi sebagai
berikut sebagai berikut :
1.
Mengurangi gesekan
yang terjadi antara cutting tool, benda
kerja, dan geram yang timbul sehingga menghasilkan umur cutting tool yang tinggi dan surface
finish yang baik khususnya pada
kecepatan potong rendah.
2.
Mengurangi
temperatur pada ujung cutting tool dan
benda kerja sehingga menghindarkan terjadinya thermal deformation.
3.
Membersihkan geram
yang timbul akibat proses pemotongan atau sebagai media flush untuk membawa chip hasil dari proses
machining keluar dari cutting zone.
4.
Memperbaiki
penyelesaian permukaan benda kerja yang dihasilkan.
5.
Memperpanjang umur
cutting tool.
6.
Mengurangi
terjadinya korosi pada mesin perkakas (khususnya cutting tool) dan benda kerja.
7.
Mencegah
terjadinya penyatuan geram dengan cutting
tool.
8.
Mendinginkan benda kerja khususnya pada kecepatan potong tinggi.
9.
Memudahkan pengambilan benda kerja, karena bagian yang panas telah didinginkan.
C.
Karakteristik Cutting Fluid
Pemakaian cairan pendingin
biasanya mengefektifkan proses pemesinan. Untuk itu ada beberapa kriteria untuk
pemilihan cairan pendingin tersebut, walaupun dari beberapa produsen mesin
perkakas masih mengijinkan adanya pemotongan tanpa cairan pendingin. Kriteria
utama dalam pemilihan cairan pendingin pada proses pemesinan adalah :
1.
Unjuk kerja
proses
Ø Kemampuan penghantaran panas (Heat transfer performance)
Ø Kemampuan pelumasan (Lubrication performance )
Ø Pembuangan beram (Chip flushing)
Ø Pembentukan kabut fluida (Fluid mist generation)
Ø Kemampuan cairan membawa beram (Fluid carry-off in
chips)
Ø Pencegahan korosi (Corrosion inhibition)
Ø Stabilitas cairan/Fluid stability (untuk
emulsi)
Ø
Tidak merusakkan
mesin (khususnya cutting tool) dan
benda kerja
Ø
temperatur didih dan titik uap.
Ø
Tidak berbuih, dan
2.
Harga
3.
Keamanan
terhadap lingkungan
Ø
Tidak
menimbulkan polusi
4.
Keamanan
terhadap kesehatan (Health Hazard Performance)
Ø
Tidak menimbulkan
kendala secara fisiologis terhadap operator
D. Jenis Media
Pendingin
Cutting fluid merupakan bagian dari metalworking
fluid (MWF). Umumnya
media pendingin yang digunakan pada proses pemesinan berbentuk cairan, karena
dapat diarahkan pada cutting tool pada
posisi yang sesuai dengan yang diharapkan dan mudah disirkulasikan kembali namun pada aplikasinya cutting fluid ada berbagai jenis
dan bentuk.
Berdasarkan
cara pengaplikasiannya, MWF ini sebenarnya dibagi menjadi dua bagian
besar, yaitu:
- Neat oil, penggunaannya tidak perlu dicampur dengan air.
Penggunaannya langsung, tanpa dicampur air. Oli jenis ini biasanya digunakan pada peralatan potong
yang membutuhkan fungsi pelumasan dari oli yang lebih tinggi dibandingkan
dengan fungsi pendinginan.Umumnya penggunaannya untuk proses pengerjaan metal yang lebih ekstrim
(dalam hal kekerasan metal yang dikerjakan).
- Water mixable cutting fluid, penggunaannya dicampur
dengan air.
Penggunaannya dengan
dicampur air. Perbandingan pencampuran berbeda-beda tergantung proses pengerjaannya.Masalah yang umum
dihadapi dengan menggunakan oli jenis ini adalah timbulnya bau yang tidak sedap
akibat dari bakteri yang bisa hidup pada
media oli mineral jenis ini. Jenis bakteri ini adalah “anaerob” yang mampu
hidup tanpa oksigen, sehingga mudah berkembang bila kondisi ruangan kurang terbuka
(ventilasi/sirkulasi udara kurang
baik)
Untuk mengantisipasi masalah bau yang tidak sedap, ada beberapa cara yang bisa dilakukan
antara lain :
ü Buat sirkulasi udara yang baik di sekitar lokasi peralatan potong
ü Jika bau telah terjadi
bisa dilakukan proses
penghilangan bakteri dengan menggunakan
“desinfektan khusus”.
ü Untuk
mengantisipasi jangan sampai terjadi masalah bau tak sedap maka gunakan oli dari seri
sintetik.
Meskipun umumnya berbentuk cairan, tetapi ada beberapa bahan media pendingin yang juga dapat
digunakan pada proses pemesinan, antara lain :
1.
Bahan padat,
Bahan padat merupakan unsur tertentu dalam benda kerja yang memperbaiki
kemampuan memotong cutting tool terhadap
benda kerja, misalnya grafit dalam besi cor kelabu.
2.
Bahan cair
Bahan cair terutama
dalam bentuk larutan air atau larutan minyak dengan bahan tambahan tertentu
untuk meningkatkan efektivitas media pendingin itu.
Bahan cair yang biasanya digunakan antara lain :
- Minyak murni (Straight Oils)
adalah minyak yang tidak dapat diemulsikan dan digunakan
pada proses pemesinan dalam bentuk sudah diencerkan. Minyak
ini terdiri dari bahan minyak mineral dasar atau minyak bumi,
dan kadang mengandung pelumas yang lain seperti lemak,
minyak tumbuhan, dan ester. Selain itu bisa juga ditambahkan
aditif tekanan tinggi seperti Chlorine, Sulphur dan Phosporus. Minyak murni
menghasilkan pelumasan terbaik , akan tetapi sifat pendinginannya
paling jelek diantara cairan pendingin yang lain.
b.
Minyak mineral : merupakan bahan
yang memiliki lapisan film tipis di antara cutting
tool dan permukaan benda kerja yang dipotong.
Lapisan ini mengurangi gesekan dan keausan permukaan cutting tool dan benda kerja. Minyak ini berasal dari minyak
tumbuhan, minyak hewan dengan ditambah zat aditif.
- Minyak
sintetik (Synthetic Fluids) : merupakan
minyak yang tidak mengandung minyak bumi atau minyak mineral
dan sebagai gantinya dibuat dari campuran organik dan
inorganik alkaline bersama-sama dengan bahan penambah (additive)
untuk penangkal korosi. Minyak ini biasanya digunakan dalam
bentuk sudah diencerkan (biasanya dengan rasio 3 sampai
10%). Minyak sintetik menghasilkan unjuk kerja
pendinginan terbaik diantara semua cairan pendingin.
d.
Emulsi (water soluble fluid atau minyak larut air) : merupakan media pendingin yang tersusun dari dua bahan
cair yang bersifat imisible (tidak
terlarut satu sama lain) seperti minyak dan air. Media ini sangat efektif
digunakan untuk pemotongan benda kerja dengan kecepatan tinggi.
e.
Sintesis : merupakan larutan
kimia yang tersusun dari senyawa anorganik yang terlarut dalam air.
f.
Grease : merupakan senyawa
semisolid dengan viskositas tinggi.
g.
Waxes : merupakan senyawa
yang tersusun dari minyak hewan tumbuhan yang biasanya digunakan untuk proses
pemotongan stainless steel dan bahan
paduan temperatur tinggi.
- Soluble
Oil : pendingin ini akan membentuk emulsi ketika dicampur dengan
air. Konsentrat mengandung minyak mineral dasar dan pengemulsi
untuk menstabilkan emulsi. Minyak ini digunakan dalam bentuk sudah
diencerkan ( biasanya konsentrasinya = 3 sampai 10%) dan unjuk
kerja pelumasan dan penghantaran panasnya bagus. Minyak ini
digunakan luas oleh industry pemesinan dan harganya lebih
murah diantara cairan pendingin yang lain.
- Cairan semi sintetik (Semi-synthetic
fluids) adalah kombinasi antara minyak sintetik
dan soluble Oil dan memiliki karakteristik kedua
minyak pembentuknya. Harga dan unjuk kerja penghantaran panasnya
terletak antara dua buah cairan pembentuknya tersebut.
3.
Bahan gas, termasuk
uap air, karbon dioksida, dan udara tekan
Selain bahan-bahan tersebut di atas, juga
digunakan media pendingin kimia. Media pendingin kimia merupakan paduan antara
zat kimia yang dilarutkan dalam air. Media pendingin ini berfungsi sebagai
pendingin dan pelumas (coolant-cutting fluid). Zat kimia yang
biasa digunakan antara lain :
1.
amina dan nitrit
untuk mencegah karat
2.
bahan sabun
sebagai pelumas
3.
chlorin sebagai
pelumas
4.
glikol sebagai
bahan pengaduk dan pembasah, dan
5.
germisida sebagai
pengendali pertumbuhan bakteri.
Dalam aplikasinya, media pendingin yang
digunakan tergantung pada bahan yang akan dipotong dan jenis operasi pemotongan
yang akan dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena semakin cepat pemotongan
yang dilakukan dan meningkatnya daya mesin perkakas akan mengakibatkan semakin
tingginya temperatur yang dihasilkan, sehingga akan mempengaruhi keadaan cutting tool, benda kerja, dan
lingkungan di sekitar proses pemotongan itu sendiri. Pemilihan media pendingin
secara efektif bisa dilakukan sebagai berikut :
1.
Besi cor
Media pendingin yang digunakan adalah udara
tekan, minyak larutan, atau dipotong dalam kondisi kering.
2.
Aluminium
Media pendingin yang digunakan adalah
kerosin, minyak larutan, atau air soda (air dengan persentase kecil dengan
beberapa alkali yang berfungsi sebagai pencegah karat).
3.
Besi mampu tempa
Media pendingin yang digunakan adalah dalam
kondisi kering atau minyak larut air.
4.
Kuningan
Media pendingin yang digunakan adalah dalam
kondisi kering, minyak parafin atau campuran minyak hewan.
5.
Baja
Media pendingin yang digunakan adalah minyak
larutan, minyak tersulfurisasi, atau minyak mineral.
6.
Besi tempa
Media pendingin yang digunakan adalah lemak hewan atau minyak
larut air.
- Cara
Pemberian Cairan Pendingin Pada Proses Pemesinan
Cara pemberian cairan pendingin pada
proses pemesinan adalah sebagai beikur :
- Dibanjirkan ke benda kerja (Flood Application of Fluid), pada pemberian cairan pendingin ini seluruh benda kerja di sekitar proses pemotongan dibanjiri dengan cairan pendingin melalui saluran cairan pendingin yang jumlahnya lebih dari satu
- Disemprotkan (Jet Application of Fluid), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara pahat dan benda kerja yang terpotong). Sistem pendinginan benda kerja adalah dengan cara menampung cairan pendingin dalam suatu tangki yang dilengkapi dengan pompa yang dilengkapi filter pada pipa penyedotnya. Pipa keluar pompa disalurkan melalui pipa/selang yang berakhir di beberapa selang keluaran yang fleksibel ( Gambar 2.2). Cairan pendingin yang sudah digunakan disaring dengan filter pada meja mesin kemudian dialirkan ke tangki penampung.
- Dikabutkan (Mist Application of Fluid), pemberian cairan pendingin dengan cara ini cairan pendingin dikabutkan dengan menggunakan semprotan udara dan kabutnya langsung diarahkan ke daerah pemotongan
- Perawatan Dan Pembuangan Cairan Pendingin
Perawatan cairan pendingin meliputi pemeriksaan :
ü
Konsentrasi dari
emulsi soluble oil (menggunakan refractometer)
ü
pH ( dengan ph
meter)
ü
Kuantitas dari
minyak yang tercampur (kebocoran minyak hidrolik ke dalam sistem cairan
pendingin)
ü
Kuantitas dari
partikel (kotoran) pada cairan pendingin.
Hal yang dilakukan pertama kali
untuk merawat cairan pendingin adalah menambah konsentrat atau air, membersihkan
kebocoran minyak, menambah biocides untuk mencegah pertumbuhan bakteri
dan menyaring partikel-partikel kotoran dengan cara Centrifuging
Cairan pendingin akan menurun
kualitasnya sesuai dengan lamanya waktu pemakaian yang diakibatkan oleh
pertumbuhan bakteri, kontaminasi dengan minyak pelumas yang lain, dan partikel
kecil logam hasil proses pemesinan. Apabila perawatan rutin sudah tidak
ekonomis lagi maka sebaiknya dibuang. Apabila bekas cairan pendingin tersebut
dibuang di sistem saluran pembuangan, maka sebaiknya diolah dulu agar supaya
komposisi cairan tidak melebihi batas ambang limbah yang diijinkan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterimakasih atas ilmunya
BalasHapusSpesifikasi Oli Pelumas CNC Molding Cutting Oil
BalasHapusJual Oli Hidrolik | Jual Oli Industri | Jual Oli Kompresor | Supplier Oli Industri
Petrofer adalah cairan logam yang dapat larut dalam air sehingga membentuk emulsi sangat stabil bila dicampur dengan air pada berbagai tingkat kekentalan. stabilitas emulsi tidak dipengaruhi oleh ion air keras dan oleh fakta bahwa minyak tidak berbusa kemudian membuat yang ideal tinggi dari petrofer memberikan pendinginan yang superior untuk berbagai proses pengerjaan logam.
Aplikasi
petrofer larut direkomendasikan untuk tugas ringan memotong kasar pada semua jenis logam non-ferrous dan logam besi kecuali magnesium. Akan bermanfaat dalam memotong, menggergaji, membuat lubang, penggilingan dan memperbaiki lubang. Ini sangat ideal untuk mesin tugas berat karena sifat pembasahan yang efektif dan penyejuk. Perbandingan pengenceran dengan air adalah rentang khas untuk mesin umum 01:10 dan 01:40 untuk mesin tugas berat.
Manfaat oli dan pelumas jenis ini antara lain:
Melindungi terhadap karat dan korosi
Tidak berbusa
Kesediaan pembasahan sempurna dan pendinginan
Menahan serangan bakteri yang dapat menyebabkan ketengikan
Penyimpanan
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya
Email tommy.transcal@gmail.com
Mobile :081310849918
Terima kasih
Spesifikasi Oli Pelumas CNC Molding Cutting Oil
BalasHapusJual Oli Hidrolik | Jual Oli Industri | Jual Oli Kompresor | Supplier Oli Industri
Petrofer adalah cairan logam yang dapat larut dalam air sehingga membentuk emulsi sangat stabil bila dicampur dengan air pada berbagai tingkat kekentalan. stabilitas emulsi tidak dipengaruhi oleh ion air keras dan oleh fakta bahwa minyak tidak berbusa kemudian membuat yang ideal tinggi dari petrofer memberikan pendinginan yang superior untuk berbagai proses pengerjaan logam.
Aplikasi
petrofer larut direkomendasikan untuk tugas ringan memotong kasar pada semua jenis logam non-ferrous dan logam besi kecuali magnesium. Akan bermanfaat dalam memotong, menggergaji, membuat lubang, penggilingan dan memperbaiki lubang. Ini sangat ideal untuk mesin tugas berat karena sifat pembasahan yang efektif dan penyejuk. Perbandingan pengenceran dengan air adalah rentang khas untuk mesin umum 01:10 dan 01:40 untuk mesin tugas berat.
Manfaat oli dan pelumas jenis ini antara lain:
Melindungi terhadap karat dan korosi
Tidak berbusa
Kesediaan pembasahan sempurna dan pendinginan
Menahan serangan bakteri yang dapat menyebabkan ketengikan
Penyimpanan
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya
Email tommy.transcal@gmail.com
Mobile :081310849918
Terima kasih