Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik dari seorang peserta didik perlu diketahui dan dipahami oleh
pendidik. Karena untuk memperlancar dan sekaligus untuk menentukan materi
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Selain itu,
karakteristik dari seorang peserta didik akan menggerakkan anak kepada
bagaimana kemampuan peserta didik. Sehingga dalam memberikan materi
pembelajaran kepada peserta didik akan lebih tepat dalam memilih bahan materi
yang akan disampaikan. Diharapkan karakteristik anak akan terbentuk dengan baik
dengan adanya kepahaman dari pendidik tentang karakteristik peserta didik.
Karakteristik dari seorang peserta didik dapat diketahui perkembangannya
mulai dari tingkatan anak usia taman kanak-kanak, anak usia sekolah dasar, anak
usia remaja, hingga tingkatan anak usia dewasa.dari setiap tingkatan dapat
dilakukan peninjauan perkembangan mulai dari perkembangan fisik, perkembangan
intelektual, perkembangan emosi, perkembangan emosional/moral, perkembangan
bahasa, perkembangan motorik, dll.
Dengan begitu, maka diperlukan kemampuan dan ketrampilan dari tenaga
pendidik untuk dapat menunjang perkembangan karakteristik dari peserta didik.
Sehingga perkembangannya akan menuju ke hal yang bernilai positif. Selain itu
pendidik dituntut untuk bisa menerapkan strategi yang tepat guna membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Pada masa perkembangannya, peserta didik masih perlu adanya bimbingan dari
pendidik. Adanya nasehat yang bernilai positif akan menjadikan suatu hal yang
positif, sebaiknya pendidik sebaiknya tidak ceroboh dalam memberikan teguran
yang bernada negatif agar anak tidak akan merasa bahwa dirinya telah melakukan
kesalahan yang sangat besar sehingga akan menimbulkan perasaan takut dari anak
untuk melakukan perbuatan itu lagi. Bimbingan diberikan secara lebih kepada
anak pada tingkatan anak usia taman kanak-kanak sampai tingkatan anak usia
remaja.
A. Karakteristik Peserta Didik Usia Taman Kanak-Kanak
Pada masa
ini anak sudah mulai paham akan dirinya sebagai pria atau wanita dan mulai
paham akan hal-hal yang mungkin dapat mengancam dirinya. Kemungkinan anak pada
masa ini akan lebih mengembangkan kemampuan fisiknya dan akan lebih
bereksplorasi dengan lingkungannya dengan tanpa dibantu orangtuanya. Untuk itu
diperlukan pemenuhan gizi dan vitamin yang cukup guna menunjang perkembangan
fisiknya. Selain itu diperlukan bimbingan dari pendidik agar anak selalu
berpikir positif terhadap dirinya dan mampu memahami akan adanya perbedaan pada
setiap individu.
Perkembangan
intelektual anak pada masa ini sudah mampu untuk mempresentasikan sesuatu
meskipun masih menggunakan simbol-simbol (symbolic function). Cara
berpikir seperti lebih maju daripada berpikir dengan sensorimotor. Akan tetapi,
kemapuan berpikir seperti ini masih ada keterbatasan. Terkadang anak hanya
menyakini apa yang dilihatnya dan masih kaku tidak fleksibel.
Pada usia 4
tahun anak sudah mulai menyadari akan akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda
dengan orang lain. Pada masa ini anak merasa perlu untuk dihargai oleh orang
lain. Penghargaan ini sangat penting bagi anak karena anak akan merasa
disayangi. Apabila anak terlalu diberlakukan dengan sikap keras kemungkinan
akan menimbulkan sikap-sikap seperti keras kepala, suka menentang perintah,
atau akan menjadi seorang anak yang menyerah penurut yang dilingkupi harga diri
kurang serta pemalu.
Untuk
membantu perkembangan kemampuan berbahasa anak maka orangtua dan guru
seyogyanya untuk selalu mengajak anak untuk berdialog dan jangan pernah untuk
meremehkan pertanyaan yang diajukan anak. Karena hal itu akan memungkinkan anak
kehilangan respect terhadap orang yang diberi pertanyaan.
Sebaiknya
pada masa seperti ini anak lebih sering diajak bermain. Karena anak merasa
senang bila diajak bermain tentunya dengan memberikan sisipan tentang
pendidikan didalam permainan tersebut. Selain kesenangan akan tercapai secara
tidak langsung anak juga menerima pendidikan dari guru.
B. Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Pada usia
sekolah dasar (6-12 tahun) anaksudah dapat melaksanakan tugas-tugas belajar
yang menutut kemampuan intelektual. Pada masa ini anak sudah cukup untuk
menerima berbagai kecakapan yang dapat mengemmbangkan pola pikir atau daya
nalarnya. Seyogyanya anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan,
komentar maupun pendapat tentang materi yang telah diberikan.
Pada masa
ini kemampuan berbahasa anak sudah mulai mampu untuk menguasai kata-kata dengan
baik. Di usia ini adalah masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata. Sebaiknya di sekolah diberikan pelajaran yang
sengaja menambah perbendaharaan katanya, belajar menyusun struktur kalimat,
peribahasa dan ketrampilan mengarang. Diharapkan dengan ini anak semakin baik
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Di usia ini
anak sudah mampu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain (bekerja sama),
mulai berkelompok satu sama lain. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemapuan
social anak sudah seyogyanya anak diberikan tugas-tugas yang menyangkut hal
yang mengharuskan anak saling beklerja sama satu sama lainnya, missal kerja
kelompok.
Anak mulai
sadar bahwa ungkapan emosi dengan kasar tidak akan diterima di masyarakat. Oleh
karena itu, anak sudah mulai untuk mengendalikan emosi melalui meniru dan
latihan (pembiasaan). Sudah seyogyanya guru mampu menciptakan situasi belajar
yang kondusif bagi terciptanya proses belajar mengajar.
Pada usia
anak sekolah dasar, anak sudah mampu mengiuti peraturan atau tuntutan dari
orang tua atau lingkungan sosialnya. Di akhir usia ini, anak sudah dapat
memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Seyogyanya guru memberikan
pengajaran tentang rasa tanggungjawab kepada anak didik. Anak diberi
pengetahuan bahwa setiap apa yang diperbuat ada batasan yang diatur dalam
peraturan sehingga apa yang diberbuat akan mendapat hukuman jika melakukan
kesalahan dan anak harus mempertanggunjawabkan perbuatannya tersebut.
Periode anak
sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan
periode sebelumnya. Oleh karena itu selain anak diajarkan tentang ilmu
pengetahuan umum juga diajarkan tentang masalah agama yang diarapkan akan
mempengaruhi moral anak.
Pada masa
ini sudah seyogyanya dilatih pengembangan kemampuan motorik/skill agar dapat
berkembang secara optimal.
C. Karakteristik Peserta Didik Usia Remaja
Masa remaja
adalah masa dimana merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan
individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang cepat. Pada masa ini, sebaiknya
diberikan pendidikan terkait hal yang berhubungan dengan masalah perkembangan
remaja terutama masalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa
remaja.
Pada masa
remaja, telah dapat berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang
abstrak. Dengan kata lain berpikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan
abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir
kongkret. Oleh karena itu, diperlukan adanya wadah yang dapat memfasilitasi
perkembangan kemampuan berpikir anak (remaja).
Pada masa
remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi.
Saat awal permulaan perkembangan biasanya anak akan lebih reaktif dan
menunjukan sifata yang sensitif terhadap berbagai peristiwa atau situasi
sosial, emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung/marah).
Sedangkan pada remaja akhir anak sudah mampu mengendalikan emosinya.
Pada masa
remaja berkembang istilah “social cognition”, yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong anak untuk menjalin hubungan
social yang lebih akrab dengan mereka terutama teman sebaya. Selain itu
berkembang sikap “conforinity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau
mengikuti opini, pendapat, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain.
Melauli
pengalaman atau interaksi social dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau
orang dewasa lainnya akan membuat tingkat moralitas remaja lebih matang jika
dibandingkan dengan usia anak. Sudah mengenal tentang konsep moralitas seperti
kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan.
Masa remaja
merupakan saat berkembangnya indentity (jati diri). Perkembangan ini memberikan
dasar bagi masa dewasa. Dapat juga dikatakan sebagai aspek sentral bagi
kepribadian yang sehat yang mrefleksikan kesadarn diri. Masa remaja saat
pertama berkembang usahanya secara sadar untuk menjawab pertanyaan “who am
I?” apabila remaja gagal maka dirnya akan mengalamai kebingunan “confusion”.
D. Karakteristik Peserta Didik Usia Dewasa
Usia 21
tahun dipandang sebagai batas dewasa awal sehingga mereka telah dianggap
mempunyai tanggungjawabterhadap segala perbuatannya. Masa ini adalah masa
perkembangan puncaknya dan sekaligus akan mengalami penurunan fungsi
organ-organ fisik.
Selama masa
dewasa, dunia social dan peranan social menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Pada masa ini individu memasuki peranan
kehidupannya yang lebih luas. Pola dan tingkah laku orang dewasa berbeda dalam
beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak
disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan
masalah penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan.
Microtouch Titanium trim reviews | Tech Advisor
BalasHapusRead this review from titanium hammer a member of the titanium canteen IT Experts team mens titanium watches about Microtouch titanium apple watch stainless steel vs titanium trim. titanium gold The company manufactures the Microtouch Tabs that